ada waktu untuk berduka dan ada waktu
Adabanyak saran tentang caranya mengatasi dukacita. Tapi, setiap orang berduka dengan cara yang berbeda-beda. Jadi, saran tertentu mungkin cocok untuk kita, tapi kurang cocok bagi orang lain. Meski begitu, ada beberapa saran yang terbukti bermanfaat untuk banyak orang. Saran-saran ini sering disebutkan oleh para pakar.
Jikaada waktu ia selalu menggantikan sang istri untuk menjemput anak-anak di sekolah. "Kamu punya perjalanan dan saat-saat di mana nggak bisa melihat anak-anakmu. Makanya tiap ada kesempatan bertemu, aku habiskan waktu bersama mereka, biarpun cuma dua puluh menit di dalam mobil," kata Kobe Bryant. What a great daddy. Rest in peace!
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari” (Pengkotbah 3:1, 4) Hidup ini keras. Apakah Anda setuju dengan itu? Karena dosa Adam, dunia rusak, dan tidak ada yang bekerja sempurna. Tubuh Anda tidak bekerja dengan
Berikanwaktu pada diri sendiri untuk berduka. Ketika Anda mempunyai aktivitas yang padat dan tidak ada waktu untuk memikirkan mantan, lambat laun kesakitan di hati akan terobati. Jadi jangan biarkan diri Anda menyendiri dan tidak mau melakukan kegiatan, itu akan tidak akan membuat perasaan jadi jauh lebih baik.
takada waktu kita untuk berduka. kenyataan ini tak bisa dihindari. mulai bekerja hadapi tantangannya. sabarlah kawan sabarlah. semua ada hikmanya.. bersabarlah Iwan Fals. Diposting oleh (dan selalu tinggal bersama) betapa gelisah dan resah . saat hatiku tak sabar lagi. kunantikan di depan altar kan tergapai .
Kucing Tidak Mau Makan. INDAH PADA WAKTUNYA VERSE 1 ADA WAKTU UNTUK BERDUKA DAN ADA WAKTU TUK TERTAWA UNTUK SEGALA SESUATUNYA ADA WAKTUNYA VERSE 2 ADA WAKTU UNTUK MEROMBAK DAN ADA WAKTU TUK MEMBANGUN KAU JADIKAN SEMUANYA INDAH PADA WAKTUNYA CHORUS WALAU KINI KU MENABUR BENIH SAMBIL MENCUCURKAN AIR MATA KU PERCAYA SUATU SAAT KU KAN MENUAI BERKATNYA SAMBIL BERSORAK-SORAI ENDING SUATU SAAT KU KAN MENUAI BERKATNYA SAMBIL BERSORAK-SORAI Lagu ini merupakan salah satu lagu penyembahan favorit perpopuler sepanjang masa. Demikian Lirik Lagu Rohani Kristen Indah Pada Waktunya. Catatan blog ini tidak menyediakan link download mp3 gratis dari lagu rohani diatas. Silahkan membeli atau mendownloadnya secara legal pada iTunes, Sportify, Joox. Terimakasih. Tuhan Memberkati.
Unduh PDF Unduh PDF Jika orang yang kita kenal sedang berduka karena ditinggalkan oleh orang tercinta, biasanya sulit bagi kita untuk menentukan apa yang harus dilakukan untuk membantu atau menghiburnya. Jika Anda ada di posisi ini, mungkin Anda juga merasa tidak nyaman atau tidak yakin dan ingin menunggu dia saja yang mendekat, tetapi Anda harus mencoba mendekatinya dan menunjukkan belasungkawa. Kemudian, cobalah menawarkan dukungan emosional dengan menjadi pendengar. Anda juga dapat menghiburnya melalui tindakan praktis, seperti memasak, bersih-bersih, atau bahkan membereskan beberapa urusannya. 1 Pilih waktu yang tepat untuk berbicara. Tiap kali Anda berinteraksi dengannya, pastikan dia berada pada kondisi mental yang tepat untuk berbicara. Dia mungkin sangat sedih atau sedang menangani masalah kritis lain. Tanyakan apakah ini saat yang tepat sebelum Anda mulai bicara banyak. Sebaiknya Anda juga berbicara berdua saja, bila memungkinkan. Orang yang sedang berduka juga sangat sensitif menerima pemberian, bahkan setelah pemakaman. Jadi, jika Anda mendekatinya saat dia sendirian, besar kemungkinan dia akan menerima bantuan Anda. Di sisi lain, jangan menunggu waktu "sempurna" dan menjadikannya alasan untuk tidak menghubungi. Tidak akan ada waktu yang "tepat" untuk bicara, tetapi Anda harus bisa merasakan kapan waktu yang lebih baik. Misalnya, jika dia sedang berbicara dengan pengurus pemakaman atau berdebat dengan anaknya, mungkin sebaiknya Anda menunggu saja. 2 Tawarkan simpati. Setelah Anda mengetahui kabar kematian, usahakan segera menghubunginya. Anda dapat mengirim surel, tetapi menelepon atau langsung datang akan lebih baik. Anda tidak perlu membicarakan banyak hal dalam kesempatan pertama ini, cukup katakan, “Aku ikut berduka,” diikuti dengan komentar positif tentang almarhum. Anda juga bisa berjanji untuk menghubungi dia lagi secepatnya.[1] Anda harus mengatakan sesuatu yang tulus dan simpatik. Jika Anda tidak yakin apa yang sebaiknya dikatakan, cobalah, "Aku tidak tahu harus bilang apa, tapi aku akan selalu ada untuk kamu." Jika dia tidak mengenal Anda secara pribadi, pastikan Anda memperkenalkan diri dengan cepat dan katakan bahwa Anda mengenal almarhum. Jika tidak, dia mungkin tidak nyaman bicara dengan Anda. Anda bisa mengatakan, "Nama saya Budi Hartono, saya bekerja dengan Mas Tono di lab UI." Jika dia tampak agak ketus atau terburu-buru, jangan tersinggung. Beban yang dia rasakan sangat besar dan dia tidak bersikap seperti biasa. Ada beberapa hal yang seharusnya tidak dikatakan. Secara umum, Anda tidak boleh mengatakan "melanjutkan hidup" dalam obrolan awal ini. Anda juga harus menghindari kata-kata klise "Dia sudah di surga", "Sudah saatnya dia dipanggil", "Kau harus kuat", "Aku tahu persis apa yang kamu rasakan", atau "Semua pasti ada hikmahnya".[2] Orang yang sedang berduka tidak ingin mendengarnya dan kata-kata Anda kemungkinan tidak akan dihargai. Lebih baik, ucapkan belasungkawa singkat dan sederhana, dan katakan bahwa Anda akan membantunya.[3] 3 Tawarkan bantuan spesifik. Jika nanti mengobrol lagi, sebaiknya ulangi lagi bantuan yang sudah Anda tawarkan. Usahakan membantu sespesifik mungkin. Dia akan tahu bahwa Anda benar-benar bisa membantu dan juga bisa melakukannya. Pilih bantuan tertentu dan pikirkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk itu.[4] Misalnya, jika waktu Anda terbatas, tawarkan untuk mengambil sisa bunga dari pemakaman dan sumbangkan ke rumah sakit atau badan amal lain. Banyak orang yang akan menawarkan bantuan umum, seperti "Telepon saja kalau perlu aku", tawaran ini justru mengusulkan orang yang sedang berduka meminta bantuan terlebih dahulu. Akan tetapi, dia mungkin ragu meminta apa pun atau merepotkan orang lain. Jadi, sebaiknya tawarkan bantuan spesifik, "Aku akan membawakan makanan besok supaya kamu tidak perlu memasak. Tidak apa-apa, kan?" 4 Terima penolakannya dengan baik. Jika dia menolak tawaran Anda, mungkin sebaiknya Anda biarkan saja atau coba lagi nanti. Jangan tersinggung. Ada kemungkinan dia menerima banyak tawaran dan tidak yakin tawaran mana yang sebaiknya diterima. Anda bisa mengatakan, "Aku mengerti kalau kamu ragu. Bagaimana kalau kita bicara lagi Minggu depan?" 5Hindari subjek sensitif. Selama mengobrol, cobalah mempertimbangkan kata-kata apa yang bisa diterima. Pada dasarnya, jangan bercanda kecuali jika Anda sangat mengenalnya. Selain itu, jangan mendiskusikan penyebab kematian kecuali jika Anda juga sangat mengenalnya. Kalau Anda menyentuh subjek sensitif, dia mungkin menganggap Anda pemburu gosip dan tidak tulus. Iklan 1 Sering-seringlah menelepon atau mengirim pesan. Dalam jangka panjang, usahakan untuk tetap menjalin kontak. Anda tidak hanya perlu berada di sisinya ketika duka masih baru, tetapi juga ketika dia mengalami kesulitan melanjutkan hidup. Periksa jadwal Anda dan usahakan meluangkan waktu senyaman Anda beberapa kali seminggu untuk menelepon atau mengirim pesan.[5] Alangkah baiknya jika Anda menghubunginya saat hari raya atau liburan karena pada saat itulah kesepian dan perasaan negatif biasanya muncul. Usahakan tidak melewati batas antara membantu dan mengganggu. Ada beberapa orang yang hanya ingin berduka tanpa interaksi dengan banyak orang. Cobalah mengetahui apa yang dia butuhkan, jangan memaksakan kehadiran Anda. Pada akhir percakapan, cobalah mengatakan, "Bagaimana kalau kutelepon lagi minggu depan, cuma untuk mengecek apa semua baik-baik saja?" 2 Tawarkan diri untuk menemaninya. Ada beberapa orang yang merasakan kesepian fisik setelah kematian orang tercinta. Mereka merindukan kehadiran orang lain yang bisa mereka percaya di rumah. Jika menurut Anda demikian kasusnya, silakan menawarkan diri untuk menginap beberapa malam di rumahnya, khususnya sampai pemakaman.[6] Buat tawaran Anda lebih menarik dengan mengusulkan kegiatan yang dia sukai, seperti melewatkan malam dengan merajut atau menonton film aksi. 3 Beri dia kesempatan untuk membicarakan masa lalu. Tunjukkan bahwa Anda terbuka mendiskusikan kehidupan dan kematian almarhum. Anda bisa mulai dengan menyebutkan nama almarhum dan lihat apakah dia akan menanggapi. Anda juga dapat membicarakan kenangan tertentu untuk mengetes apakah dia akan ikut bicara.[7] Anda bisa mengatakan, "Ingat Sarah sangat menyukai film ini? Aku selalu senang menemaninya nonton." 4Ikuti apa yang dia mau. Ada kemungkinan dia tidak ingin mendiskusikan almarhum. Sebaliknya, dia mungkin ingin membicarakan hal-hal sepele, seperti film apa yang Anda terakhir Anda tonton. Jika dia mengubah arah percakapan atau mengatakan, "Aku tidak ingin membicarakan itu sekarang," ikuti apa yang dia mau dan bicarakan hal lain atau akhiri percakapan pada titik ini. 5Tawarkan hiburan dalam diam. Hiburan tidak hanya bisa diberikan dengan bicara. Anda bisa duduk di dekatnya atau memeluknya. Anda juga bisa memberi tisu jika dia menangis. Atau, jika mau, Anda bisa memegang tangan atau lengannya. Dengan gestur ini, dia akan tahu bahwa Anda ada untuknya tanpa menambah beban. 6Hadiri acara mengenang almarhum. Biasanya, ada acara tertentu setelah pemakaman untuk mengenang dan mendoakan almarhum. Walaupun sudah cukup lama waktu berlalu, tunjukkan bahwa Anda selalu ada untuk membantu dan juga hadir di sana. Anda juga dapat memberi saran, seperti membangun sesuatu atau menyumbang atas nama almarhum.[8] 7 Tawarkan diri menemani dia dalam kelompok dukungan. Jika Anda memperhatikan bahwa dia tidak dapat mengatasi kehilangan dengan baik, sarankan dia mengikuti kelompok dukungan. Kelompok seperti ini ada di kota-kota atau internet. Rumah duka atau rumah sakit juga bisa menawarkan dukungan. Pastikan Anda menawarkan diri untuk menemaninya atau dia akan tersinggung dengan saran Anda.[9] Ini adalah subjek yang sangat sensitif sehingga Anda harus menyampaikannya dengan hati-hati karena dia bisa saja tersinggung. Misalnya, katakan, "Kudengar ada kelompok yang bertemu untuk membicarakan orang-orang tercinta yang telah pergi. Aku tidak yakin apa kamu cocok dengan pendekatan begitu, tapi kalau kamu mau, aku bersedia menemani." Iklan 1 Jadilah kanal informasi. Setelah ditinggalkan, kemungkinan besar orang yang tengah berduka akan kewalahan menghadapi orang-orang yang menginginkan informasi darinya. Jadi, tawarkan diri untuk menulis berita di media sosialnya dan memantau akunnya. Anda juga dapat menghubungi pihak asuransi secepat mungkin. Sebagian dari tugas ini juga melibatkan banyak dokumen, seperti surat kematian. Dokumen tersebut biasanya diminta oleh pihak bank dan perusahaan utilitas jika rekening harus ditutup. Anda juga bisa mengatur sambungan telepon jika almarhum adalah orang terkenal dan ada banyak pihak yang harus dihubungi segera. 2 Bantulah upacara pemakaman. Ini adalah urusan besar yang harus ditangani sehingga Anda bisa membantu dalam banyak cara. Anda bisa bertemu dengan pihak rumah duka. Ini melibatkan diskusi tentang biaya pemakaman atau permintaan khusus dari almarhum. Anda juga dapat menulis atau memublikasikan berita kematian. Anda juga dapat menulis ucapan terima kasih atau mengatur donasi ke badan amal tertentu. Pada hari pemakaman, Anda dapat membantu orang yang ditinggalkan dengan bertindak sebagai penerima tamu atau membantunya bersiap. Anda juga bisa bertindak sebagai penghubung antara dia dan pengurus pemakaman. 3Tawarkan diri untuk memasak dan bersih-bersih rumah. Kebanyakan orang yang sedang berduka tidak memiliki waktu atau keinginan untuk membereskan pekerjaan rumah. Manfaatkan bakat memasak Anda untuk menyiapkan makanan sederhana, khususnya yang dapat disimpan dalam lemari es agar dapat dipanaskan. Bersihkan rumahnya, perhatikan area yang paling banyak digunakan. Dan tentu saja, pastikan Anda sudah minta izin terlebih dahulu. 4Cari cara untuk membantu secara finansial. Jika almarhum pergi tanpa meninggalkan cukup dana untuk membiayai pemakaman dan urusan lainnya, orang yang ditinggalkan harus mencari cara untuk membayar semua biaya tersebut. Lihat apakah Anda bisa membantu mengadakan penggalangan dana lewat internet atau secara pribadi. Ada beberapa situs khusus yang memiliki tujuan seperti ini. Iklan Jika Anda tidak mengenal orang yang berduka dengan baik, Anda boleh mengirim kartu bertuliskan ucapan yang mengekspresikan belasungkawa. Iklan Peringatan Jika dia menunjukkan tanda-tanda depresi, mungkin Anda perlu mengusulkan bantuan konseling profesional. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
"Indah Pada Waktunya" Ada waktu tuk berdukaada waktu tuk bersukaada waktu tuk berdiamada waktu tuk berkataNamun diatas s'galanyaku tahu Allah ku bekerjamendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNyaDi saat yang kualamitak sp'erti yang kuinginidi saat tiada jawabanmengapa harus terjadiNamun diatas s'galanyaku tahu Allah ku bekerjamendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNyaReffMungkin tak kupahamiapa yang kini aku alaminamun ku tahu pastiKasih Allahku takkan berhenti...kan ku s'rahkan semua pergumulanku padaMu Yesuskar’na ku tahu pasti semuanya kan jadi indah pada waktunya...
Jakarta Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan BJ Habibie wafat pada usia 83 tahun. Bapak Teknologi Indonesia itu mengembuskan napas terakhir pada hari Rabu, 11 Sepptember 2019 pukul WIB, atau setelah 10 hari dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Duka yang mendalam tentunya tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tetapi juga segenap bangsa Indonesia. Seluruh masyarakat Indonesia tentunya merasa kehilangan akan sosok cerdas tersebut. Namun, sebenarnya berapa lama waktu yang wajar untuk mengalami rasa berduka? Jovita Ferliana, psikolog anak dan keluarga menjelaskan, kalau berdasarkan teori, sebenarnya enam bulan pertama masa berduka itu masih dianggap wajar. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? "Jadi kalau misalnya orang tua atau pasangan yang meninggal, enam bulan pertama merasa berduka itu merupakan hal yang wajar,” ujar Jovita. “Rasa berduka ini kan bisa macam-macam tipenya. Misalnya kita mendengarkan lagu favorit mereka bisa membuat kita menangis. Atau kalau misalnya saat jalan-jalan ke mall, ada masakan kesukaan mereka bisa membuat kita nangis,” ujar Jovita. Siswa SD Negeri Joglo Solo menunjukkan pesawat kertas lipat yang dibuatnya untuk acara Doa Bersama bagi almarhum Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie Foto Antara/Maulana Surya Namun jika rasa duka yang dirasakan sudah lebih dari enam bulan. Bisa-bisa itu menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius. "Setelah enam bulan, biasanya rasa berduka sudah mereda karena kita sudah bisa menerima kemudian sudah bisa kembali ke kehidupan sehari-hari. Akan tetapi kalau sudah lebih dari enam bulan namun rasa berduka tersebut masih ada dan tidak berkurang atau bahkan semakin parah, perlu penanganan lebih lanjut yaitu harus ke psikolog atau psikiater,” ujar Jovita. Lebih lanjut, Jovita menambahkan, jika memang rasa berduka tersebut diikuti dengan rasa bersalah atau guilty feeling yang kemudian berujung pada hal-hal yang lebih buruk. Maka sebaiknya segera konsultasikan ke ahlinya. Dalam mengatasi rasa berduka, menurut Jovita hal tersebut merupakan salah satu yang cukup sulit. “Kesedihan yang paling sulit diatasi itu biasanya karena ada anggota keluarga yang meninggal, terutama pasangan atau orang tua. Dan emosi yang dirasakan oleh orang yang berduka juga bisa berbeda-beda, bisa sedih, marah, atau justru merasakan perasaan bersalah,” terang Jovita. BJ Habibie sendiri diberitakan pada saat-saat terakhir sebelum menghembuskan napas terakhir didampingi seluruh keluarga terdekat. Ilham Akbar Habibie, putra sulung BJ Habibie menyebutkan bahwa Presiden Ketiga Republik Indonesia tersebut meninggal dalam pelukan keluarga. FIR
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
ada waktu untuk berduka dan ada waktu